Mengonsumsi sayur yang tinggi protein ke dalam diet menjadi langkah yang tepat untuk mendukung asupan nutrisi dan mencapai tujuan penurunan berat badan. Sayuran ini bukan hanya lezat, tetapi juga kaya akan protein nabati yang bermanfaat bagi tubuh. Mari kita simak 7 sayuran tinggi protein yang bisa menjadi pilihan utama dalam diet sehat Anda.
1. Kacang-Kacangan
Kacang-kacangan seperti kacang hitam, kacang merah, dan kacang kedelai merupakan sumber protein nabati yang kaya akan serat dan rendah lemak.
2. Brokoli
Brokoli merupakan sayuran rendah kalori yang mengandung protein, serat, dan sejumlah nutrisi besar penting yang lainnya.
3. Bayam
Bayam tidak hanya kaya akan zat besi, tetapi juga mengandung protein yang cukup untuk mendukung kebutuhan harian.
4. Kembang Kol
Kembang kol adalah sayuran cruciferous yang mengandung senyawa antioksidan dan cukup protein untuk mendukung diet sehat.
5. Edamame
Edamame atau kedelai muda adalah sumber protein yang luar biasa serta dapat memberikan rasa gurih pada hidangan.
6. Buncis
Buncis adalah sumber protein rendah kalori yang dapat dengan mudah dimasukkan ke dalam berbagai hidangan.
7. Quinoa
Meskipun lebih sering dianggap sebagai biji-bijian, quinoa sebenarnya adalah tanaman yang mengandung asam amino esensial yang menjadikannya sumber protein lengkap.
Mengonsumsi sayuran tinggi protein ke dalam diet dapat menjadi langkah penting untuk meningkatkan asupan nutrisi. Kacang-kacangan, sayuran hijau, dan biji-bijian seperti quinoa merupakan sumber protein nabati yang sangat baik. Namun, sebaiknya berkonsultasilah dengan ahli gizi atau profesional kesehatan sebelum membuat perubahan signifikan dalam pola makan Anda.
Referensi :
Bao, Y., Hu, F. B., Giovannucci, E. L., Wolpin, B. M., Stampfer, M. J., Willett, W. C., & Fuchs, C. S. (2013). Nut consumption and risk of pancreatic cancer in women. British Journal of Cancer, 109(11), 2911–2916. doi:10.1038/bjc.2013.624
Herrick, K. A., Storandt, R. J., Afful, J., Pfeiffer, C. M., Schleicher, R. L., & Gahche, J. J. (2019). Vitamin D status in the United States, 2011–2014. American Journal of Clinical Nutrition, 110(1), 150–157. doi:10.1093/ajcn/nqz027
Comments